Rabu, 12 Agustus 2009

Asal Nyaman, Bayar Mahal Bukan Masalah


Fitness Centre, pusat kebugaran sekaligus trendsetter



ASYHADI AHZA

MANGGARAI

------------------

Fitness centre tak lagi sebatas pusat kebugaran. Tapi sudah berubah menjadi lahan bisnis serta trendsetter di metropolis.

------------------

Gaya hidup pebisnis yang menghabiskan waktu berjam-jam di belakang meja bukanlah rutinitas yang sehat. Belum lagi ditambah kemacetan lalu lintas, kerja sehari penuh, dan sering makan siang menjamu relasi. Semua itu akan mempengaruhi bentuk tubuh, fisik, dan mental.

Belakangan, para pebisnis ini kian sadar pentingnya arti kesehatan. Mereka pun seolah berlomba memanfaatkan waktu senggang untuk merenggangkan otot dan otak di pusat kebugaran yang tumbuh subur di sejumlah pusat perbelanjaan alias mal.

”Jumlah pusat kebugaran di mal sekarang banyak sekali. Hampir di setiap mal ada, bahkan bisa lebih dari satu fitness centre,” ujar Teguh (30), manajer fitnes club pasaraya Manggarai.

Teguh mengaku, mereka yang pergi ke tempat fitness di mal, rata-rata eksekutif muda. Karena secara ekonomi mapan, mereka mengutamakan fasilitas dan kenyamanan. “Bagi mereka yang penting nyaman. Mungkin juga gengsi karena orang kaya,” jelas pria kelahiran Jakarta ini.

Di samping itu, lanjut Teguh, kedatangan mereka berkeringat di mal juga lantaran budaya metropolis. “Jakarta ini metropolitan, jadi mereka berusaha mengikuti arus budaya yang berkembang,” tambahnya.

Fitness First, misalnya. Pusat kebugaran yang berpusat di luar negeri ini hadir di Jakarta baru setahun tapi sudah memiliki tujuh cabang. Salah satu cabangnya terletak di Gedung Apartemen Oakwood, Kuningan. Rata-rata memiliki dua ribu anggota per bulan.

Setiap hari ada enam ratus orang yang datang untuk mencari keringat. Karena lokasinya berada di daerah perkantoran Mega Kuningan, anggotanya kebanyakan pekerja kantoran. Jam paling sibuk (peak hour) berlangsung pukul 18.00 hingga pukul 19.00.

Untuk menjadi anggota biasa, pengelola mematok Rp 400 ribu per bulan. Untuk anggota platinum Rp 500 ribu per bulan. Keuntungannya, anggota platinum bisa berlatih di cabang mana saja di seluruh dunia.

”Tadinya saya ikut fitness di perumahan di dekat rumah. Tapi setelah banyak tempat fitness di mal saya beralih, sekalian belanja gitu,” ujar Anggraini (27), karyawan bank swasta, anggota fitness Pasaraya Manggarai.

Nah, berkeringat di Jakarta ternyata banyak cara. Tapi bagi mereka yang berduit, kenyamanan dan gengsi tetap yang utama.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar